KARAWANG.(MSS),-Bersih lingkungan sudah menjadi kebutuhan bagi warga yang menginginkan wilayahnya tebebas dari serangan berbagai penyakit teritama DBD, terbukti warga warga RT05/08 Perum Bumi Cikampek Baru (BCB) memanfaatkan waktu liburnya untuk bergotong royong melakukan kegiatan tersebut. Halitu dilakukan menyusul beberapa minggu yang lalu salah satu warganya yang masih balita positif terkena penyakit DBD sehingga nyawanya tidak tertolong.
Menurut Soleh Sujana ketua RT 05/08 Perum Cikampek Baru Balonggandu Jatisari, warganya di Blok F3/F4 dalam memanfaatkan hari libur mereka melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekitar pemukiman. Mereka khawatir diwilayahnya menjadidaerahendemik sarang nyamuk, hingga akan berdampak pada kesehatan lingkungan.
“Warga kami melakukan kerjabakti untuk bersih –berih linkungan, dengan harapan untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit DBD yang sangat membahayakan kesehatan. warga di Blok F3 dan F4, saathari libur memilih untuk lakukan kegiatan kerja bakti bergotong royong bersihkan saluran got yang dinilai endemik untuk tumbuh subur sarang-sarang nyamuk. Sebab belum lama ini di salah satu blok Perum Cikampek Baru, seorang balita meninggal dunia karena positif terjangkit penyakit DBD,”ujarnya , Minggu (15/1).
Dikatakannya, upaya pencegahan merupakan langkah prepentif agar tidak terjadinya penyakit menular yang disebabkan nyamuk membahayakan. Makanya, tanbah dia, diharapkan seluruh warga di blok Perum Cikampek Baru Balunggandu (CBC) Jatisari menyadari untuk terus melakukan gotong royong bersihkan saluran drynase atau got di lingkungan pemukiman. “Perlu kesadaran semua pihak jangan sampai sudah terkena penyakit DBD kemudian baru dilakukan membersihkan lingkungan. Lebih baik mencegah dari pada memberantas setelah terjadi korban akibat lingkungan yang kotor,” pintanya.
Pihaknya meminta kepada pihak UPTD Puskesmas Jatisari untuk turun langsung melakukan foggingnisasi disetiap pemukiman warga Perum BCB Jatisari. Sebab pihak UPTD Puskesmas Jatisari selaku instansi kesehatan perlu melakukan pencegahan. “Ini sudah ada korban nyawa manusia yah, jadi warga harus, menyadari untuk lakukan kegiatan bersihkan lingkungan, selain itu lakukan pencegahan dengan tindakan 3M, sesuai anjuran Dinkes, saya minta agar pemerintah daerah menganggarkan biaya pemogingan, hingga tidak terjadi lagi kehabiwan anggaran untuk memenuhi permintaan pemoggingan, karena untuk kepentingan kesehatan warga.” Tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Sianturi (45) warga Blok F4 Perum BCB Jatisari. pihak UPTD Puskesmas Jatisari perlu segera melakukan pemogingan, di lingkungan yang dinilai daerah endemik penyakit DBD, agar warga tidak merasa was-was terhadap serangan nyamuk yang membahayakan kesehatan warga.“Meskipun para warga sudah melakukan kerja bakti membersihkan got dan sarang nyamuk. Alangkah baiknya dilakukan fogging. Jika perlu warga membayar fogging tersebut. Dipastikan warga akan sukarela membayar pengasapan lingkungan,”ucapnya.
Menurut Suhana, Kepala Desa Balonggandu,, langkah yang dilakukan warga perum BCB yangberada di Blok F, untuk bergotong royong lakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, merupakan langkah yang epktif, untuk bekembang biaknya nyamuk penjangkit DBD, atas kegiatan tersebut, irinya selaku kepala pemerintahan Desa Balonggandu menyampaikan rasa terima kasih kepada warga, yang menyempatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Dia berharap agarhal ini bisa memotipasi warga lainnya, untuk melakukan hal yang sama.
“Seyogyanya masyarakat harus meningkatkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Karena upaya pencegahan itu lebih baik dari pada pengobatan, lakukan 3 M, bersihkan lingkungan, karena dilingkungan yang kotor, akan berpotensi untuk menjadi daerah endemik bagi nyamuk jenis apapun. Tidak membuang sampah sembarangan yang akan mengakibatkan tersumbatnya saluran drynase, hingga, selain tidak akan tersumbatnyasaluran tersebut, juga alan terdapat genangan air, yang akan mengakibatkan mudahnya nyamuk untuk berkembang biak” pungkasnya.(yos).