Ket foto: Kepala UPTD Paud-SD Kecamatan Banyusari, Muin Subina S Pd
KARAWANG.(MSS),-Dengan adanya rencana Ujian Nasional dihapus oleh pihak Kemendibud, membuat kekhawatiran Civitas pendidikan di lingkungan UPTD Pendidikan Paud-SD Kecamatan Jatisari, Pasalnya, selain tingkat kesadaran peserta didik di Indonesia, khususnya di Karawang akan peningkatan kualitas masih belum opimal, juga akan berdampak pada kualitas peserta didik akan menurun.
“Saat ini para civitas pendidikan masih menunggu bagaimana finalnya terkait UN. Pasalnya apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat itu harus dijalankan oleh semua pihak terutama penyelenggara yang paling teknis. Ada UN saja banyak siswa yang malas. Apalagi tidak ada UN. Akan semakin benyak siswa yang malas, tapi kami masih menunggu bagaimana finalnya yah. Karena itukan baru diwacanakan. Belum ada aturan secara resminya ” ujar H AT Sukarsa, baru-baru ini.
Menurutnya, para civitas pendidikan harus eksta keras untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Terutama para dewan guru, karena program-program yang diluncurkan oleh pemerintah pusat harus diikuti secara cepat dan tepat, agar program tersebut bisa benar-benar terealisasi sampai tingkatan bawah.
“Bagi kami, pada prinsipnya, sebagai UPTD, beserta seluruh penyelenggara teknis akan menjalankan sebaik mungkin program pemerintah sesuai aturan dan petunjuk teknisnya, hingga ada keseragaman pemahaman, dalam menjalankan program di lingkungan pendidikan.” ujarnya.
Sementara ditempat terpisah, Kepala UPTD Paud-SD Kecamatan Banyusari, Muin Subina S Pd, menyikapi adanya wacana penghapusan UN, dia menyampaikanterkait UN itu bukan dihapuskan, akan tetapi lebih tepatnya dipending, untuk mempersiapkan penguasaan operator sekolah atau Wali kelas terhadap IT, namun bagaimanaun pada akhirnya mereka harus mampu, karena ini merupakan tuntutan profesi. Kepentingan itu semua bisa dilihat diInternet, tambah Muin, semuanya online.
“Sebenarnya bukan dihapuskan terkait UN, mungkin lebih tepatnya menggunakan kalimat dipending sementara, untuk mempersiapkan kemampuan operator dan wali kelas di sekolah masing-asing, seperti cara untuk mengisi raport, itu bisa di buka di internet, karena memang online yah, jadi yang lebih penting adalah kita harus mempersiapkan penguasaan kemampuan bidang IT.” Tuturnya.
Dia juga menyampaikan, wacana tersebut juga ditunjukan untuk SMP dan SMA sederajat, sedangkan untuk SD masih diwacanakan sama seperti tahun lalu. Meski demikian, kalaupun SD juga diberlakukan ujian secara daerah atau bahkan diserahkan ke sekolah. Maka tetap tidak ada persoalan jika sudah memiliki kemampuan.dia juga menambahkan bahwa, sebenarnya kegaduhan yang belakangan ini menjadi trandtopik terkait UN, akibat kesiapannya.
“Sebenarnyakan hanya persoalan standar nasionalnya saja. Bahkan kalau SD juga dikembalikan kesekolah itu tetap lebih bagus. Karena pihak sekolah lebih memahami siswanya. Tapi pada dasarnya kami masih menunggu keputusan finalnya,” pungkasnya.(yos).