KARAWANG.(MSS),-Sekolah Menengah Kejuruan Negri Jatisari dan Banyusari Gelar acara Pelepasan Siswa tahun ajaran 2016-2017, tahun ini SMKN Jatisari lepas 307 siswa, sedangkan SMKN Banyusari lepas 28 Siswa,karena sekolah in baru berdiri tiga tahun lalu, sementara Kepala sekolah dan gurunya sama dan tempat pelaksanaan PBM nya masih di gedung SMKN Jatisari.
Menurut Sartoyo S Pd,Kepala sekolah kedua SMKN ini mengatakan, untuk SMKN Jatisari melepas 307 siswa dari empat kejuruan yang ada disekolahnya, dia menjelaskan 2 kelas dari jurusan Tataboga, 2 kelas dari Jurusan Tatabusana, 3 KelasdariJurusan Administrasi perkantoran dan 2 Kelas dari Jurusan Akutansi, sedangkan dari SMKN Banyusari satu kelas dari jurusan Akutansi.
“Siswa kami yang telah mengikuti UN dan UNBK seluruhnya sudah mendapatkan bukti kelulusan, dan atas permintaan mereka juga untuk menyelenggarakan acara pelepasan atau perpisahan, dengan sejumlah acara hiburan pentas seni yang digelar, itu hasil kreatifitas mereka atas binaan dan bimbingan guru disini dan hal ini sudah menjadi budaya di setiap sekolah yah, ” tuturnya Selasa (02/04). Disela kesibukannya.
Dikatakannya, alumni dari sekolah yang dipimpinnya, hanya 10 persen untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, selebihnya mereka memilih untuk bekerja diberbagai perusahaan, Sartoyo juga mengaku bahwa pihaknya telah menerapkan Wawasan Kewirausahaan (Interprineur Ship) kepada siawa didiknya, hal ini dilakukannya, agar alumni sekolah ini, tidak hanya untuk bekerja di perusahaan lain, bahkan mereka harus dapat menciptakan usaha sendiri atau UKM.
“ Selam anak didik kami menuntut ilmu disekolah ini, kami sudah menerapkan agar mereka memiliki Interpreneur Ship, jadi alumnus kami tidak ada ketergantungan untuk menjadi karyawan disebuah perusahaan saja, bahkan kami berharap mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan, yangberawal dari Home Industri sekelas UKM.” Paparnya.
Disingung soal keberadaan SMKN Banyusari yang selama ini masih menggunakan pasilitas SMKN Jatisari, Sartoyo mengatakan, SMKN banyusari kini sudah memiliki tanah seluas 1 hektar, merupakan pemberian dari Pemerintah Daerah Karawang, kalu soal bangunannya, kami juga masih menunggu perkembangan selanjutnya dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Kalau untuk pembangunan gedung SMKN Banyusari, kami juga menunggu perkembangan dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jabar yah, namun yang pasti, kami telah menerima bantuan satu hektar tanah yang lokasinya wilayah kecamatan banyusari, untuk nantinya dibangun gedungsekolah SMKN Banyusari, mudah- mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Ruang Kelas baru untuk SMKN Banyusari ini segera terealisasi” pungkas Sartoyo. (yos).