Ket Foto:Jalan tikungan Pangulah Kota Baru Kab.Karawang
KARAWANG.(MSS),- Jalan Raya Pangulah Kecamatan Kotabaru, tepatnya di depan SDN Pangulah selatan cukup membahayakan. Pasalnya, tak satupun ada rambu yang dipasang ditempat tersebut. Sedangkan disekitar itu banyak penyebrang jalan, baik siswa SD atau warga lainnya.
Pantauan “MSS” Minggu (18/9) menyebutkan, kondisi jalan raya Pangulah yang agak sedikit menikung yang membuat jarak pandang pengemudi jadi terbatas. Hal itu yang akan menyebabkan disekitar jalan tersebut sangat berpotensi untuk terjadinya keceakaan lalulintas, sedangkan selain banyak penyebrang jalan juga paa siswa SDN Pangulah Selatan I setiap masuk atau keluar sekolah melakukan penyebrangan.
Seperti disampaikan Keua PGRI Cabang Kotabaru, Iwa Hirana, pihaknya berharap kepada Dinas Perhubungan, segera memasang Trafic light, atau setidaknya ZebraCross. “Sudah berkali-kali kami mengajukan kepada pemerintah daerah, agar disekitar jalan raya Pangulah tepatnya di depan SD tersebut di pasang Trafic light, atau paling tidak rambu biasa dan Zebra cross, namun hingga sekarang, pengajuan tersebut belum ada realisasinya, ini demi untuk kepentingan keselamatan manusia yah,” tegasnya.
Dijelaskannya, situasi di jalan tersebut sangat rawan kecelakaan, terlebih bagi para peserta didik. Karena selain jalan tersebut merupakan jalan utama pantura. Didepan gerbang SDN Pangulah Selatan 1 bertepatan dengan belokan yang cukup menikung. Bahkan sering terjadi kecelakaan, baik kendaraan besar, maupun mobil-mobil pribadi apalagi sepeda motor. Karena kendaraan yang melintas dari arah timur tidak bisa melihat didepannya ada yang melintas, akibat keterbatasan jarak pandang para pengemudi.
“Karena jalannnya menikung, jadi banyak yang terjadi kecelakaan. Harusnya memang ada rambu karena banyak anak sekolah atau dibuatkan zebra cross,” harapnya.
Pantauan “MSS” di jalan tersebut sering dibantu oleh “Pak Ogah” untuk menyebrangkan orang yang melintas, bahkan kendaraan sepeda motor serta kendaraan roda empat juga sama, saat melintas selalu dibantu oleh warga sekitar atau Pak Ogah.
“Kesehariannya disekitar jalan itu memang harus selalu ada yang menjaga jalan pas belokan pangulah. Karena disitu juga selalu ada kecelakaan. Bahkan truk yang membawa material berat kerap kali terguling ditempat itu,” ujar Jamal (53) salah seorang warga sekitar yang sering membantu memarkir kendaraan yang keluar masuk kendaraan dari arah cariu.
Dia juga menyampaikan, agar pemerintah harus benar-benar memperhatikan jalan tersebut, karena jalannya lebar dan ditengahnya juga tidak ada trotoar untuk pembatas jalan. Sehingga tidak bisa orang atau kendaraan berhenti ditengah-tengah jalan saat menyebrang. “Pemerintah harus benar-benar memperhatikan. Jangan sampai banyak korban kecelakaan,” pungkasnya. (yos)