KARAWANG,(MSS),- Produksi PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) hingga akhir tahun 2016 mancapai target, dengan capaian 954.370,47 ton atau 98,90% dari target RKAP sebesar 965.000 ton, Amonia sebesar 610.610,34 ton atau 95,71% dari target RKAP sebesar 638.000 ton dan hasil produksi pupuk NPK mencapai 103.044 ton atau 60,61% dari target RKAP sebesar 170.000 ton.
Menurut Manager Humas PKC, Ade Cahya, untuk penyerapan pupuk oleh petani untuk tanaman pangan di tahun 2016, pupuk urea sebanyak 635.737,15 ton atau 96,69% dari target RKAP sebesar 657.508 ton, pupuk Organik 24.206,02 ton atau 86,33% dari target RKAP sebesar 28.000 ton.
“Ditahun 2016 lalau,PKC telah menyalurkan pupuk NPK bersubsidi di Jawa Barat dan Banten, sebanyak 94.653,75 ton atau 99,64% dari target RKAP sebesar 95.000 ton,” tutur Manager Humas PKC, Ade Cahya,Selasa (03/01).
Dikatakannya, ketersediaan pupuk untuk kebutuhan petani diawal tahun 2017 pihak kujang memastikan telah mencukupi. Posisi stok pupuk urea bersubsidi pada akhir tahun 2016 di gudang lini II produsen dan gudang lini III distributor sebanyak 67.907,24 ton atau 126,28% dibandingkan dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi dua minggu kedepan sebesar 53.774,90 ton.
“Saya pastikan diawal musim tanam 2016-2017 ini, PKC terus berusaha penuhi kebutuhan petani, kenndati pada tahun 2016 lalu banyak kendala dilapangan seperti jalur transportasi yang rusak dan banjir akibat cuaca hujan yang tinggi,” ungkapnya.
PKC tambahnya, akan selalu berupaya untuk mencukupikebutuhan pupuk urea di wilayah pemasarannya sebagai tanggung jawabnya disekitar Jawa Barat dan Banten, di sesuaikan dengan kebutuhan dan alokasi yang ditetapkan Peraturan Gubernur (pergub) dan Peraturan Bupati (perbub) dengan melakukan berbagai upaya lain untuk memastikan pupuk sampai kepada sasaran. “Untuk kebutuhan puuk dan pendistribusian pupuk, semuanya lancar tanpa ada kendala yang berarti,” ujarnya.
Lain dari itu dia menyampaikan, terkait dengan produk non subsidi perusahaan, pihaknya baru-baru ini telah meluncurkan produk non subsidi pupuk NPK Kujang 30:6:8. Saat ini pupuk NPK sangat digemari petani karena praktis penggunaannya dan telah memenuhi kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan menggunakan pupuk majemuk NPK Kujag 30:6:8 membuat biaya usaha tani lebih rendah, karena memang lebih praktis, hemat dan efisiens.
Lebih lanjut Ade mengatakan bahwa PKC juga memproduksi produk-produk berkualitas lainnya dalam bentuk kemasan ritel antara lain Pupuk Jeranti untuk tanaman buah-buahan, Pupuk Bion-Up untuk tanaman Hortikultura, Benih hortus cabai dan tomat, benih pareku, dan masih banyak lagi produk ritel lainnya dengan kemasan yang kecil (5 kg).
“Ditahun 2016, selain upaya pemenuhan kebutuhan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional, PKC meraih berbagai prestasi dan penghargaan antara lain dibidang lingkungan memperoleh penghargaan PROPER Kategori Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin, Penghargaan CSR Jabar dan hasil Survey Kepuasan Lingkungan mencapai skor 92,61 dengan kategori Sangat Puas,” bebernya.
Sedangkan, dibidang Manajemen Mutu memperoleh penghargaan SNI Award dengan peringkat Gold dari Menristek Dikti, Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2016 dengan kategori Best Product Development, mempertahankan Sertifikasi 1SO 9001, SML 14001 dan SMK3, serta meraih prestasi diajang Temu Karya Mutu XX dengan Penghargaan predikat Platinum oleh gugus Reaktor Pupuk Kujang.
“Keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan di tahun 2016 dan pencapaian prestasi serta penghargaan yang telah diraih semoga menjadi pendorong untuk kemajuan yang lebih baik bagi PT Pupuk Kujang ditahun mendatang,” pungkasnya. (yos).