Infrastruktur Japak dan Jaling Dominasi Usulan di Musrenbangdes Di Dua desa.

Pemerintahan

 

KARAWANG.(MSS),-Musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) yang digelar secara bersamaan di desa Barugbug dan Desa Situdam Kecamatan Jatisari, ternyata pembangunan infrastruktur Jalan setapak dan jalan lingkungan,  cukup mendominasi usulan dari warga di setiap desa untuk tahun anggaran 2018. Sedangkan pembangunan aluran tersier dan Drynase jugatak luput menjadi target skala prioritas di forum acara musrenbangdes itu.

Dikatakan Encep Yuyun Kasie Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Jatisari, pengajuan infrastruktur jalan masih menjadi skala prioritas yang diajukan di dalam forum musrenbangdes.“Hampir rata-rata yang diajukan atau diusulkan masih sepuar kebutuhan infrastruktur jalan disetiap desanya.Sehingga kebutuhan infrastruktur jalan tetap mendominasi usulan ajuan untuk masuk di musrenbang tingkat kecamatan yang akan digelar bulan februari 2017,” ujarnya, Senin (16/01).

Menurutnya, untuk pengerjaan jalan lingkungan dan jalan setapak itu dapat dilaksanakan oleh pemerintahan desa. Sementara untuk jalan poros desa dapat diajukan pembiayaannya melalui dinas PUPR, Pasalnya, pemdes tidak akan mampu untuk mengerjakan jalan poros desa. Karena keterbatasan anggaran yang terserap oleh setiap pemdes. “Kedepannya pembiayaan pengerjaan japak dan jaling dapat dikerjakan oleh pemdes. Jadi usulan dimusrenbang itu harus sudah pasti. Makanya perlu ada skala prioritas yang lebih diutamakan yang hingga dijadikan fokus utama dalam musrenbangdes,” jelasnya.

Sementara kepala Desa Barugbug Suhatif, menyampaikan, hasil musrenbangdes yang telah diusulkan sekitar 50 titik ajuan jalan setapak dan jalan lingkungan. Karena masih banyak kebutuhan infrastruktur disetiap dusun yang belum dibangun japak dan jaling. “Masih didominasi ajuan yang diusulkan oleh warga terkait infrastruktur jalan. Selain itu,saluran tersier untuk areal pertanian menjadi pembahasan,”katanya

Dikatakannya,untuk kebutuhan jalan poros diperkirakan masih tersisa yang belum dilakukan pengecoran sekitar 1.5 KM yang terbagi di dua titik. Diupayakan ditahun anggaran 2017-2018 diharapkan semua kebutuhan jalan poros dapat diselesaikan pengerjaannya. “Untuk jalan poros desa itu biaya sangat besar anggarannya, maka kami akan usulkan ke Dinas PUPR. Sementara untuk japak dan jaling pemdes akan mengerjakan sendiri dengan dana yang terserap oleh pemdes. Baik melalui dana desa, ADD dan Bangub,”ujarnya

Hal senada juga dikatakan Iwan Kurniawan Kepala Desa Situdam, ajuan atau usulan dari masyarakat di forum musrenbangdes masih sekitar  japak sepanjang 2000 meter, jaling 1000 meter jalan poros 2 km. Karena hampir semua warga disetiap dusun dalam musrenbangdes mengusulkan terealisasinya infrastruktur jalan setiap tahun anggaran.

“Sekitar 4 km lagi fasilitas umum seperti infrastruktur jalan baik japak, jaling dan jalan poros desa yang belum terealisasi di wilayah Desa Situdam. Insya Allah, ditahun anggaran 2018 semua kebutuhan infrastruktur jalan akan terpenuhi,”ujarnya.

Sementara, Gofur Tim Pendamping Desa Kecamatan Jatisari menyampaikan, pemdes harus mempunyai skala prioritas dalam usulan. Sehingga tidak tumpah tindih dan rentan terjadi perubahan ditengah jalan. “Untuk itu,forum musrenbangdes itu harus benar-benar matang yang diajukan. Jangan digonta ganti ajuan setelah tetapkan sebagai ajuan,”singkatnya (yos).

 

 

Tinggalkan Balasan