SUBANG.(MSS),-Sejumlah warga mempertanyakan harga komoditi terutama beras di Operasi Pasar Murah (OPM) yang digelar oleh pihak Bulog dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar (Disperindagsar) Kab.Subang atas instruksi Pj.Bupati Subang di depan kantor Desa Ciasem Hilir Kec.Ciasem (20/03/2024). Pasalnya, harga tersebut tidak diumumkan atau dipasang menggunakan spanduk di lokasi OPM.
Bahkan operasi yang digelar baru berapa jam pihak Bulog dan Salah seorang staf Disperindagsar sudah mau mengakhiri kegiatannya dengan berbagai dalih.
Hal itu memicu Kepala UPTD Disperindagsar Kec.Ciasem, Andi Lala menahan kepada pihak Bulog agar tidak pergi dulu untuk meninggalkan kegiatan OPM tersebut.
“Kami sudah membuat surat pengumuman kepada pihak kecamatan dan menginformasikan kepada setiap desa agar warga desa yang ada di Kec.Ciasem mengetahui adanya OPM” jelasnya.
Malahan dirinya di lokasi OPM sempat menegur salah seorang dari pihak Bulog terkait dengan harga beras yang dijualnya masing-masing dengan harga ada yang Rp.53 ribu/5 kg dan Rp.73 Ribu/5 kg.
“Padahal sepengetahuan kami harganya masing-masing Rp.52.500 dan Rp.69 ribu” jelasnya.
Rupanya acara OPM yang digelar tersebut berupa beras, minyak goreng dan gula itu membuat Kepala UPTD Disperindagsar Kec.Ciasem, Andi Lala dan salah seorang staf di kantor Disperindagsar Kab.Subang, Hamka terlibat adu mulut.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh “MSS” di lokasi menyebutkan, dalam cek-cok (adu mulut ) antara Andi Lala dan Hamka keduanya sama-sama saling mempertahankan pendapatnya. Pemicunya hanya karena pihak pelaksana kegiatan OPM hendak mengakhiri kegiatan tersebut.
Andi Lala hanya meminta OPM jangan dulu meninggalkan lokasi karena masih banyak warga yang akan membeli kebutuhan tersebut.
Sedangkan Hamka berdalih pihaknya mengakhiri kegiatan tersebut atas perintah Kabulog. Bahkan pihaknya merasa kalau dalam kegiatan OPM tersebut pembelinya kurang sehingga ia meminta jaminan kalau kegiatan itu diteruskan sampai jam 12.00 banyak pembeli atau tidak.(AM).