KARAWANG.(MSS),-Banyaknya Angkutan Kota (Angkot) yang parkir liar di depan Plaza Cikampek, yang menunggu penumpang di bawah Plyover Cikampek dinilai sangat mengganggu lancarnya arus melintas di Jalur perempatan tersebut. Terlebih parkir liar itu berdekatan dengan pintu perlintasan Kereta Api dari jurusan Bandung atau dari Cirebon.
Pihak Dishubkominfo Karawang dinilai tidak mampu melakukan tindakan penertiban.Pasalnya,wilayah penertiban parkir liar itu berada pada kebijakan Dishubkominfo Karawang.
Menurut Yarhadi ,tokoh masyarakat Cikampek menilai pihak Dishubkominfo Karawang tutup mata melihat kenyataan di lapangan masih banyaknya parkir liar. Padahal, sebaiknya pihak Dishub melakukan penertiban parkir liar tesebut untuk mengurai kesemerawutan lalu lintas di wilayah Cikampek. “Saya menilai hingga saat ini Dishub belum mampu menertibkan parkir liar di wilayah Cikampek. Ini hanya satu kasus disatu titik di Cikampek. Belum di wilayah Karawang lainnya masih banyak parkir liar, yangharus ditertibkan”.jelasnya, Kamis(1/12)
Menurutnya, Dishub Karawang sudah mempunyai masterlpan transportasi lalu lintas di Karawang sambung Yarhadi. Namun kenapa dengan adanya masterplan transportasi lalu lintas. parkir liar dilapangan itu masih sering terjadi dilapangan. “Lantas tugas Pengendalian Operasi Lalu lintas (Dalops Lalin) Dishub pada kemana ?. Sehingga tidak ada jalan keluarnya untuk melakukan penertiban parkir liar ?” ujarnya
Hal senada juga disampaikan H.Suryadi (55) salah seorang pedagang Pasar Pemda 1 Cikampek, dengan banyaknya parkir liar dibeberapa titik di wilayah Cikampek. Dia mencontohkan Seperti di depan Plaza Cikampek,dibawah Plyover Cikampek dan Jalan Ahmad Yani. Perlu segera dilakukan penertiban sehingga arus lalu lintas di wilayah Cikampek tidak terjadi kesemerawutan.
“Perlu penanganan serius dari dinas terkait. Tentunya harus dilakukan pengendalian dan penertiban parkir liar, jadi tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas di sekitar itu yangdisebabkan banyaknya parkir liar,”ucapnya
Berbeda dengan yang disampaikan Rustam (36) salah seorang sopir angkot Jurusan Cikampek-Purwakarta. Menurutnya, para sopir mobil Angkot terpaksa memarkir kendaraan di berbagai tempat yang berpotensi banyak calon penumpang. Ini akibat tidak ada termunal, hingga calon penumpang juga naik angkot diluar terminal Cikampek.
“Agar kami tidak melakukan parkir liar disembarang tempat, sebaiknya pemerintah menyediakan Terminal angkot. Hingga penumpang juga tidak naik di sembarang tempat, kami saling membutuhkan, Jika penumpang berada di terminal angkot juga mangkal di terminal, atau sebaliknya, jadi, di Cikampek tidak terjadi adanya parkir liar,” terangnya singkat.(yos).