KARAWANG.(MSS),-Pengerukan sampah yang menumpuk di mulut sipon sungai Cikaranggelam merupakan upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya sungai Cikaranggelam yang menjadi penyebab terjadinya banjir di Cikampek, khususnya di Perum BMI I dan II, Desa Dawuan Tengah dan Dawuan Barat. Pasalnya volume air cikaranggelam sering meluap akibat salurannya tersendat pada sipon yang bersebrangan dengan irigasi Tarum Timur di Desa Dawuan Tengah.
“Upaya untuk menanggulagi banjir di Cikampek. Karena sampah di sipon cikaranggelam menjadi penyebab tersendatnya aliran sungai,” ujar Kasi Trantib Cikampek, Asep Amrullah, Rabu (28/9).
Pengerukan tersebut dilakukan berdasarkan kerjasama antara pihak PJT II, Pemerintahan Kecamatan Cikampek, Pemerintah Desa Dawuan Tengah dan UPTD Cipta Karya. Sinergitas yang terjadi lintas sectoral tersebut merupakan langkah baik untuk melakukan penataan perkotaan.
“Kerjasama lintas sektoral ini membuat kami makin semangat dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Untuk mengurangi banjir di Cikampek setiap musim hujan, maka pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya yang menjadi penyebab banjir di Cikampek adalah banyaknya sampah yang dibuang disepanjang saluran sungai Cikaranggelam.
“Lihat saja sampah yang disipon, banyak banget. Mulai dari sampah rumah tangga. Bahkan sampai pepohonan, termasuk kasur, bantal dan yang lainnya,” ujarnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Cikampek, Yusuf Nurwenda, menyampaikan, pemerintah harus serius menangani banjir rutin Cikampek. Pasalnya, pengerukan sipon cikaranggelam saja tidak cukup untuk mengatasi banjir Cikampek. Pasalnya, lubang sipon cikaranggelam, sudah menyempir, singgal perlu benar-benar dilakukan normalisasi. Atau yang sering disampaikan oleh tokoh masyarakat Cikampek, posisi sungai cikaranggelam seharusnya diatas saluran irigasi tarum timur.”Kayak di gamon itu (perbatasan Jatisari – Subang), sungai alam diatas irigasi. Jadi memang membutuhkan anggaran besar,” ujarnya.
Menurutnya, besarnya anggaran yang dialokasikan untuk melakukan normalisasi sungai cikaranggelam, tentunya sangat dibutuhkan. Karena sitiap tahun bisa sampai menyentuh angka ribuan rumah yang ada di Desa Dawuan Tengah dan Dawuan Barat.”Warga saja sampai bosan. Meski banyak pejabat turun saat banjir. Tapi tiap tahun banjir selalu kembali terulang. Karena penanganannya memang gak serius,” pungkasnya. (yos)