KARAWANG.(MSS)-Banyaknya kendaraan angkutan perkotaan (Angkot) yang sudah tua dan tidak layak masih beroperasi.Hal ini tentunya akan menjadi salah satu penyebab kemacetan di wilayah Karawang, akibatnya akan menambah volume kendaraan yang melintas di jalur utama karawang.
Hal tersebut terbukti kendaraan yang sudah dianggap tua itu banyak mengeluarkan asap dan tidak ramah lingkungan. Ini salah satu bukti kendaraan tersebut oleh pemiliknya tidak pernah melakukan Kir untuk uji kelayakan, atau mungkin kendaraan tersebut sudah tidak diizinkan untuk beropersi bahkan sudah ada kendaraan pengganti.
Kondisi tersebut juga disesalkan oleh para sopir angkot yang kesehariannya mengais rezekinya dijalanan dari para penumpang. Namun akibat banyaknya angkot tua yang masih beroperasi mengakibatkan angkutan di Karawang tidak tertata dengan baik. “Masa angkot-angkot sudah tua masih dibiarkan berkeliaran dijalanan. Itukan melanggar aturan,” ujar Hendi(42), salah seorang sopir angkot, Kamis (06/10).
Dia mengaku, berdasarkan pengalamannya, sewa yang ada di Cikampek – Klari itu lebih banyak dibanding di Jakarta. Tetapi persoalannya, jumlah angkot di Cikampek sangat banyak, sehingga berebut saat mengambil sewa. Termasuk angkot yang tidak layak beroperasi masih bebas beroperasi. “Berdasarkan pengalaman saya waktu nyopir angkot di Jakarta, kalau ada angkot yang sudah tidak layak operasi. Atau habis kirnya dan lain sebagainya. Pasti langsung diamankan. Kalau disini kelihatan bebas-bebas saja tuh,” jelasnya.
Oleh karenanya, pemkab Karawang, khususnya Dinas Perhubungan, seharusnya menjalankan tugasnnya dengan baik. Jangan karena mentang-mentang dekat dengan pengusahanya, kemudian angkot tidak layak operasi juga dibiarkan berkeliaran. “Bagi sopir-sopir yang memang memiliki persyaratan cukup, dan memegang angkot yang sesuai aturan pasti banyak protes, masalahnya kendaraan angkot pengganti terus di tambah, tapi yang jadul masih boleh beroperasi, jadi angkot tambah numpuk” ujarnya.
Kondisi tersebut juga menuai kritik di kalangan aktivis, seperti disampaikan Ketua Forum Masyarakat Peduli (FMP) Cabang Karawang, Denis FW, SH, menurutnya, pemerintah karawang tidak pernah serius melakukan penataan kota dan lalu-lintas, terutama di Cikampek.
Karena sampai saat ini, kondisi Cikampek tetap semrawut, bahkan, aturan angkutan umum yang layak beroperasi dan tidak juga tidak diberlakukan. Seolah tidak ada aturan yang ditegakan di Karawang. “Mau bagaimana coba. Ini bukti bahwa pemerintah tidak serius dalam menangani persoalan lalu-lintas. Angkot yang sudah tidak layak masih bebas berkeliaran,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, atas kondisi tersebut, dia merasa curiga terhadap para pejabat Dinas Perhubungan, ada permainan antara pengusaha angkot dan pejabat dishub, sehingga meski kondisinya nampak secara jelas, tetapi tetap dibiarkan beroperasi. “Seolah tidak ada masalah apa-apa. Ini yang membuat para aktivis curiga,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Lalulintas (Kabid Lalin), Dishubkominfo Karawang, H Adang Sumaryana, saat dikonfirmasi melalui saluran nomor hand phonenya, tidak memberikan keterangan. (yos)