SUBANG.(MSS),-Dua Desa masing-masing Desa Tanjungtiga dan Desa Muara Kec.Blanakan akan mendapatkan bantuan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) dari Kementerian Sosial.
Hal tersebut terungkap dalam pelatihan bimbingan teknis penerima manfaat KUBE, RS dan RUTILAHU serta Sarana Lingkungan (SARLING) yang berlangsung di Aula Desa Tanjungtiga Kec.Blanakan, Jum’at (10/08).
Menurut Kepala Desa Tanjungtiga, Moh.Syukur dengan adanya program bantuan KUBE dan RUTILAHU tersebut pihaknya merasa bersyukur dan merupakan sebuah penghargaan yang berharga bagi desa yang dipimpinnya. “Dengan adanya program itu kami merasa mendapatkan penghargaan dari pemerintah dan ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya,”katanya.
Hal sama juga diungkapkan Kepala Desa Muara, Ita S, dengan program tersebut pihaknya mengharapkan dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan aman. “Kita harus melksanakan program ini dengan sebaik-baiknya,”jelasnya.
Begitu pula yang diungkapkan Plt. Camat Kec.Blanakan, Drs.Aet Rudiatna, Msi, dari sembilan desa yang ada di wilayahnya hanya dua desa yang mendapatkan program bantuan tersebut sehingga dua desa harus memanfaatkan sebaik-baiknya.. “Ini merupakan sebuah penghargaan dari sembilan desa yang ada di Kec.Blanakan dua desa mendapatkan program bantuan KUBE dan RUTILAHU,”jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kab.Subang, H.Rahmat Efendi yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, program bantuan berupa KUBE dan RUTILAHU di Kab.Subang semuanya ada empat desa masing-masing, Desa Tanjungtiga dan Desa Muara Kec.Blanakan serta Desa Tegalurung dan Desa Pangarengan Kec.Legonkulon.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Desa Tanjungtiga dan Desa Muara yang sebelumnya mengajukan proposal program tersebut rupanya embuahkan hasil dan pihaknya berterima kasih kepada pihak Kementerian Sosial sudah merealisasikan program bantuan tersebut. “Kami meminta kepada masyarakat yang mendapatkan program bantuan itu harus digunakan sebaik-baiknya jangan sampai disalah gunakan, bila tidak sesuai dengan apa yang ada dalam program maka yang menanggung resikonya masyarakat senidir”harapnya.(AM)