KARAWANG,(MSS),-Sebanyak 59 warga Dusun Cibango RT 02/06 Desa Telarsari Kecamatan Jatisari mengalami keracunan makanan, hal itu diduga akibat setelah mengkonsumsi makanan dari seorang warga yang melakukan syukuran 40 hari anak. Para korban yang terdiri anak-anak, remaja dan dewasa terpaksa harus dirawat di Puskesmas Jatisari, untuk mendapat penanganan Medis.
Menurut kepala UPTD Puskesmas Jatisari, Hj Een Nuraeni, adanya dugaan keracunan massal di Desa Telarsari Kecamatan Jatisari merupakan katagori Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya,warga yang diduga keracunan itu terus bertambah mendatangi Puskesmas sejak pukul 09.00 pagi untuk mendapat penanganan medis dan dirawat di Puskesmas Jatisari. Kejadian ini meupakan kejadian luar biasa (KLB), dugaan keracunan secara massal yang menimpa warga Desa Telarsari. Sementara data korban yang di rawat di puskesmas ini tercatat ada 42 orang, berobat jalan 15 orang dan 2 lainnya orang di rawat di RS.Puri Asih Jatisari. Sampai pukul 16:00 WIB total yang keracunanan 59 terdiri dari anak-anak ,remaja dan dewasa,” jelasnya, Minggu (31/7).
Menurutnya, dugaan kuat biasanya sumber keracunan tersebut berasal dari pemilihan bahan yang kurang bagus, seperti bumbu masakan, bahan olahan seperti daging yang kwalitasnya tidak baik serta cara penyajian yang tidak baik benar, olahan akan cepat basi jika cara pengolahan tidak tepat, mungkin makanan yang disajikan oleh warga yang mengadakan syukuran 40 hari anak itu tidak hygenis, namun Untuk lebih detailnya tim medis Puskesmas Jatisari sedang melakukan uji laboratoium.Sehingga sampai saat ini secara pasti belum dapat disimpulkan penyebab dari kerancunan massal warga Desa Telarsari.
“Untuk mengetahui penyebab keracunan secara resmi kami belum bisa mengatakan yah, hasilnya nanti akan dipublikasikan setelah ada hasil uji laboratorium, agar jelas factor penyebab terjadinya keracunan massal tersebut. Karena rata –rata para korban merasa pusing dan perut terasa mual,”paparnya.
Sementara itu kepala Desa Telarsari Falahudin,S.Ag membenarkan adanya puluhan warganya yang menjadi korban dugaan keracunan massal. Sedangkan awal terjadinya keracunan tersebut. Salah seorang warga di Dusun Cibango melakukan syukuran 40 hari anaknya, para warga yang diduga keracunanan massal itu setelah menyantap makanan dari acara syukuran tersebut.
“Dikeluarganya Agus dan Yamih sykuran 40 hari kelahiran cucunya. Kalau orang sunda bilang acara asrakalan atau gunting rambut, nah, warga yang diduga keracunanan massal itu diduga setelah menyantap makanan dari acara syukuran tersebut. Para warga tidak langsung merasakan sakit setelah santap makanan dari yang punya hajatan itu. Namun selang beberapa jam baru merasakan sakit pusing,mual dan muntah-muntah,”terangnya.(yos).