SUBANG.(MSS),-Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Sumedang, Cikarang, Cirebon, Indramayu, Bogor, Cilegon, dan Sumedang merasakan guncangan, tetapi lemah.
“Masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen merasakan guncangan yang lebih kuat,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Sutopo menjelaskan, kekuatan gempa cukup besar yaitu 6,5 SR, tapi tidak menimbulkan kerusakan. Itu karena pusat gempa sangat dalam, yaitu 654 km di bawah dasar Laut Jawa. “Pusat gempa berada di dalam Lempeng Eurasia, bukan pada subduksi lempeng. Kejadian gempa ini cukup aneh karena bersumber pada daerah-daerah sesar atau subduksi yang sering muncul gempa, tetapi di dalam lempeng Eurasia,” papar dia.
Namun, Sutopo mengimbau, perlu antisipasi agar bangunan-bangunan tinggi harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Jabodetabek termasuk daerah rawan gempa yang sumbernya bukan di wilayah itu, tetapi dari daerah sekitarnya. “Bukan hanya bangunan yang perlu disiapkan, tetapi manusianya juga harus disiapkan, agar siap menghadapi gempa yang dapat terjadi kapan saja. Apakah Anda sudah siap menghadapi gempa?” tanya Sutopo.
Belum Ada Kerusakan
Sutopo menuturkan, Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa Subang dirasakan sampai ke beberapa daerah. Intensitas gempa dirasakan III-IV MMI atau ringan hingga lemah, dan belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa. “Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Diperkirakan gempa tidak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal,” ujar dia.
Menurut Sutopo, gempa bumi ini telah mengguncang beberapa wilayah di bagian Utara Banten, Jawa Barat, dan Jakarta. Beberapa wilayah di bagian utara Banten, Jawa Barat, dan Jakarta merasakan gempa dengan lemah dan mengayun selama 5-8 detik. “BMKG melaporkan gempa magnitudo 6,5 SR dengan pusat gempa di Laut Jawa pada kedalaman 120 km dan kedalaman 654 km, yang terjadi pada Rabu 19 Oktober pukul 07.25 WIB. Gempa tidak membangkitkan tsunami,” ujar Sutopo.(liputan6)