Terlihat dalam foto banjir garut dibawah ini rumah penduduk karam terendam banjir bandang yang datang sekitar pukul 23 selasa malam 20 september. (foto:OmediaPC.)
GARUT.(MSS),-Hujan yang turun dikawasan Kab.Garut mengakibatkan banjir bandang melanda kawasan perkotaan Garut, Selasa (20/9/2016) malam. Halitu mengakibatkan belasan orang tewas, namun jumlah korban tewas terus bertambah.
Hingga pukul 09.00 WIB, Rabu (21/9/2016), polisi mendata ada 15 orang yang meninggal dunia. Jenazah terakhir baru saja tiba di Rumah Sakit Guntur sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Polres Garut, TNI dan para relawan terus melakukan pencarian. Sejumlah warga pun banyak yang datang mencari sanak saudaranya.
Dari 15 korban tewas, enam diantaranya belum teridentifikasi. Berikut identitas para korban tewas tersebut masing-masing:
1. H. Nabalul
2. Iis (35)
3. Irsyad (8)
4. Ahmad (3,5)
5. Rehal, (4 bulan)
6. Deni (23)
7. Siti (28)
8. Santi (38)
9. Refika (7)
10. Tn. X
11. Ny. X
12. Ny. X
13. Masih diidentifikasi
14. Masih diidentifikasi
15. Masih diidentifuikasi
Sebelumnya, tiga orang ditemukan tewas setelah banjir menerjang kawasan perkotaan Garut. Ketiganya ditemukan di kawasan Maktal yang berdekatan dengan RSU dr. Slamet Garut.
Kapolres Garut AKBP Arif Budiman mengatakan, pihaknya menemukan tiga orang dalam kondisi meninggal. Namun banyak laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya. “Kami melakukan pendataan. Kami masih fokus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir,” ujar Arif setelah melakukan evakuasi di RSU dr Slamet, Rabu (21/9/2016).
Menurutnya, Jalan Rumah Sakit atau kawasan Maktal menjadi lokasi terparah. Selain itu, ada beberapa titik lain yang diterjang banjir. Hanya saja pihaknya belum bisa menyampaikan informasi lebih jelas.
Kawasan Maktal, lanjut Arif, terendam setinggi lutut orang dewasa. RSU dr Slamet dan Kantor Polsek Tarogong Kidul juga ikut terendam. Sejumlah pasien di rumah sakit pun dievakuasi ke lantai dua, sedangkan warga yang membutuhkan pertolongan dibawa ke RS Guntur.
“Jumlah rumah yang terendam atau terbawa hanyut juga belum kami ketahui. Nanti pagi akan mulai kami data,” katanya.
Diejlaskannya, pihaknya juga menutup sejumlah akses jalan. Pasalnya beberapa akses jalan menuju Garut Kota banyak dilalui jembatan yang dialiri beberapa sungai. “Ada lima jembatan yang kami tutup. Kendaraan dilarang untuk melintas. Bisa disebut akses menuju Garut Kota terisolasi,” ujarnya.
Banjir melanda wilayah Kota Garut tersebut sejak Selasa (20/9/2016) pukul 21.00 malam, hujan deras melanda kawasan Garut.
Puluhan rumah di bantaran Sungai Cimanuk banyak yang roboh dan terbawa aliran sungai. RSU dr Slamet dan Polsek Tarogong Kidul hingga pukul 01.00 WIB masih terendam banjir.
Sejumlah pasien di rumah sakit pun terpaksa dievakuasi. Kendaraan roda empat dilarang untuk melintasi beberapa jembatan. Kepolisian pun menutup jalur dari kawasan Tarogong menuju Garut Kota.
Menurut Ikin (76), warga Kampung Leuwidaun, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, mengaku puluhan rumah di kampungnya terbawa hanyut. Bahkan, satu orang warga atas nama Nani terbawa arus sungai. “Ini yang paling parah banjirnya. Sejak pukul 23.00 air mulai datang. Rumah anak saya juga hanyut,” kata Ikin, Rabu (21/9/2016) dini hari. Sejumlah aparat kepolisian, BPBD, dan tim SAR dikerahkan untuk mengevakuasi warga.(Kompas)