Pria Tanpa Identitas ditemukan Tewas Di Pematang Sawah.

Kriminal

 

KARAWANG.(MSS),-Warga Dusun Babakan, Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari dibuat geger menyusul ditemukannya mayat priai tanpa identitas sudah tergeletak di pematang sawah pada Sabtu (20/8) sore. Korban diduga meninggal akibat tersengat listrik yang dipasang oleh pemilik sawah untuk perangkap hama tikus yang merusak tanaman padi.

Menurut Kasi Trantib Desa Gembongan, Ade Mulyana, tidak ada yang tahu secara detail bagaimana asal mula kejadian yang mengakibatkan orang tidak dikenal itu meninggal dunia di pematang sawah milik H.Enjang yang disewakan kepada H Ida, warga menemukan mayat tersebut sekitar pukul 15.00 Wib kondisi korban sudah tergeletak terbujur kaku. “Mayatnya diperkirakan meninggal sekitar tengah hari. Baru ditemukan sore skitar pukul 15.00 Wib,” ujarnya Minggu (21/8).

Dijelaskannya, setelah mendapat kabar adanya warga yang meninggal ditengah sawah. Pemerintahan desa langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) kemudian pihak kepolisian juga langsung turun ke TKP setelah mendapat informasi dari pemerintahan desa. “Setelah dikabari pihak kepolisian juga langsung turun ke TKP. Lalu korban dibawa ke balai Dusun Babakan Rt 02/02 Desa Gembongan,” katanya.

Hasil identifikasi tambahnya, pihak kepolisian terhadap korban. membenarkan kalau korban meninggal akibat tersengat listrik. Tetapi sampai saat ini pihak kepolisian juga kesulitan siapa sebenarnya warga yang menjadi koran tersebut. “Karena tidak ada kartu identitasnya. Maka sampai sekarang belum diketahui siapa identitas korban. Katanya mau diperiksa sidik jarinya. Kalau korban punya e-KTP maka akan bisa diketahui,” jelasnya.

Menurut Kepala Desa Gembongan, Iding Suhardi.SE, sudah sering kali pemerintahan desa selalu menghimbau kepada para petani agar tidak memasang perangkap hama tikus dengan menggunakan aliran listrik disawah, karena sangat membahayakan keselamatan banyak orang. Meski para petani mengetahui disawah tersebut dipasang listrik untuk mengilangkan tikus, tetapi jika ada orang lain yang lewat kesawah maka dipastikan tidak mengetahui ada aliran listrik. 

“Saya seringkali menghimbau kepada warga khususnya petani, jangan penah memasang perankap hama tikus degan menggunakan aliran listrik,walaupun dianggap epekif, tapi petani tetap banyak yang memasang listrik baik pakai genset maupun menyambung ke saluran listrik PLN,” ujarnya. 

Hal senada juga dikatakan Kepala BP3K Banyusari, Nana Kuswana SP, atas adanya kejadian tersebut, dia menghimbau agar para petani tidak menggunakan listrik untuk pengendalian hama tikus di sawah. Wlau tujuannya untuk membasmi tikus, tetapi sangat berbahaya bagi para petaninya sendiri termasuk warga yang kemungkinan melintasi sawah.

“Memang petani harus selalu siap siaga terhadap gangguan hama tikus. Tapi jangan memasang perangkap hama yang menggunakan aliran listrik karena sangat berbahaya. Apalagi itu tegangan tinggi,” ujarnya singkat.(yos).

 

Tinggalkan Balasan