SUBANG.(MSS),-Di usianya yang sudah tak lagi muda, Kosim (61) warga Desa Palasari Ciater tetap berkeinginan untuk memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi), Kosim patuh akan aturan yaitu bagi setiap pengendara motor harus memiliki SIM.
Namun keinginan untuk mendapatkan SIM harus dibayar kecewa, karena orang yang datang menemuinya dengan janji bahwa SIM sore akan diantar ke rumah tak kunjung tiba, rasa penasaran pada Sabtu (19/5) sekira pukul 07.30 sudah menunggu di taman Kodim yang terletak bersebelahan dengan Polres Subang.
Orangnya yang menjanjikannya tak kunjung juga tiba, Kosim masih penasaran berjalan bolak-balik dan sesekali merenung padahal menurutnya SIM itu akan dipergunakan untuk pergi ke Bandung.
Menurut pengakuan Kosim, pada Jum’at (18/5) Kosim memang sudah berada di taman Kodim untuk menemui seseorang namun yang dinantikan tak kunjung tiba, datang seorang pria mengaku bernama Sup (60) warga Sagalaherang yang mengaku bisa membantu Kosim untuk membuat SIM motor dengan harga yang sudah ditentukan.
Mulanya benar masuk ke ruang pendataan dan terakhir pada pemotoan segala, usai dari sini Kosim disuruhnya untuk pulang dan SIM akan diantar ke rumahnya, “Saya sempat melihat map SIM malah dimasukan ke dalam bajunya segala, di sinilah mulai was-was” katanya, orang yang dinantikan akan datang ke rumah tak kunjung datang akhirnya pada paginya Kosim memaksakan datang ke taman Kodim saat pertamakali bertemu dengan Sup.
Karena penasaran Kosim meminta bantuan untuk memastikan berkas permohonan SIMnya apakah masih ada, menurut Kosim untuk mendapatkan SIM dirinya harus menabung setiap minggunya karena sebagai buruh tani, dan ternyata uang yang telah diberikan kepada Sup untuk membayar SIM tak dilunasi.
Kosim harus pulang ke Ciater dengan penuh kecewa, entah untuk menemui Sup atau tidak yang penting SIM-nya harus jadi. (eddy muteh)
ket foto: ilustrasi weh