Ket foto: Kendaraan Truk yang dievakuasi, motor korban dan jasad korban dibwa ke rumah duka: .
SUBANG.(MSS),-Ada yang mengatakan bila sudah maut akan datang menjemput, biasanya korban suka berbuat hal yang aneh-aneh artinya di luar kebiasaannya. Hal ini boleh percaya atau tidak memang ini banyak terjadi.
Seorang karyawati PT Taekwang yaitu Royati Andayani (22) warga Kampung Bunder RT 34/08 Kel. Dangdeur Minggu (21/1) sekira pukul 08.00 mengalami kecelakaan di turun Ranggawulung atau Kampung Panembong Kel. Parung jurusan Subang-Jalancagak, korban tewas di tempat kecelakaan karena kepalanya terimpa bodi truk yang bermuatan pasir.
Kasat Lantas AKP Budi Hendratno saat ditemui di lokasi menyebutkan, truk Hino bernomor polisi T 9221 DB yang dikemudikan Ma’mur (56) warga Sukabumi membawa muatan pasir menuju arah Subang (utara), saat menanjak truk yang dikemudikannya tak bisa naik dan truk kemudian mundur dengan posisi zik-zag kemudian berputar arah dan akhirnya terguling kejdian ini sempat menyambar sebuah sepeda motor Honda Beat bernomor polisi T 6495 YP yang datang dari arah selatan menuju Subang.
“Pengemudinya Royati tewas tergencet truk sedangkan penumpangnya yaitu Cantika Sri Rahayu (15) sempat loncat dan jatuh di aspal jalan” katanya.
Warga sekitar yang mengetahui adanya kejadian berusaha mengeluarkan kepalanya korban dari himpitan truk, dan akhirnya dengan peralatan seadanya badan korban bisa dikeluarkan, korban dievakuasi ke RSUD Ciereng sedangkan Cantika mengalami pemeriksaan di UGD karena tubuhnya terasa ngilu.
Salah seorang keluarga korban yaitu Uwaknya Atim saat ditemui di UGD menyebutkan, korban bekerja di PT Taekwang dua tahun lebih, Sabtu bekerja shif malam dan pulang Minggu pagi ke rumah kemudian mendatangi Cantika karena masih ada ikatan keluarga untuk mengajaknya jalan-jalan.
Menurut Cantika saat di Taman Ranggawulung Royati sempat diminta untuk difoto, kemudian melanjutkan perjalanan dan mampir terlebih dahulu di rumah Uwaknya Atim di Panembong dekat TPA, sebelumnya korban sempat ditanya mau pergi ke mana dan dijawab oleh korban “Ameng kamana weh (main kemana saja)” katanya, karena Minggu pagi di jalan raya padat oleh Uwaknya sempat dilarang bepergian.
Korban yang semula ingin berwisata ke Ciater tak jadi dan akhirnya pamitan untuk pulang lagi, dan akhirnya maut datang menjemputnya.
Akibat adanya kecelakaan di Panembong antrian kendaraan sempat mengular hingga ke Pasirkareumbi atau sekitar 3 km dari arah utara dan ini terjadi saat truk akan dievakuasi ke Mapolres, sedangkan jasad Royati pukul 11.45 diberangkatkan dari ruang kamar mayat menuju rumah duka di Kampung Bunder untuk dimakamkan. (eddy muteh)