SUBANG (MSS). Hidup seorang diri apalagi di usia senja memang riskan, seperti Ibu Sany (68) walaupun di usia senja masih tetap aktif untuk berjualan lontong di pasar Ciasem.
Di temui di rumahnya di Dusun Krajan Timur Desa Ciasem Tengah Kec.Ciasem ditemani anak sulung Abdul Rosyid (54), ibu Sany menuturkan setiap malam, tengah ibu Sany memasak lontong dengan menggunakan kayu bakar dan kayu bakar inilah merembet ke bagian lain perabot yang ada di dapur.
“Pertama saya mendengar suara peletok-peleton dikira air hujan turun, tetapi tetangganya ribut ada kebakaran dan ternyata api sudah melalap atap rumah” ujarnya.
Rumahnya di samping mesjid al- Mutaqin melalui pengeras suara warga langsung berbondong-bondong memadamkan api sudah merembet arap rumah di bagian belakang, Senin (16/10) sekira pukul 03.00.
Dengan peralatan seadanya api berhasil dipadamkan dan dua unit mobil pemadam kebakaran sudah tiba walaupun api berhasil dijinakkan, “tinggal pendinginan” ujar Abdul Rosyid yang menirukan tetangganya.
Ibunya Sany berhasil diselamatkan warga, sedangkan anaknya Abdul Rosyid tinggal di Wanayasa Purwakarta, “begitu tahu rumah ibunya terbakar langsung ke sini” ujarnya.
Akibat kejadian ini untuk sementara ibu Sany tak bisa berjualan lontong lagi, kerugian diperkirakan mencapai Rp. 60 juta.
Di tempat terpisah Kapolsek Ciasem, Kompol. Dede saat dikonfirmasi di Mapolres Subang membenarkan kejadian ini. (eddy muteh)
L