SUBANG.(MSS),-Pelaksanaan pembangunan jembatan gantung di Dusun Dukuh Hilir Desa Dukuh Kec.Ciasem diduga pelaksanaannya melebihi waktu yang telah ditentukan. Pasalnya, batas limit waktu hanya tinggal sekitar dua minggu lagi. Sementara di lokasi pembangunan baru hanya sebatas pemasangan paku beton yang sudah dalam keadaan dicor.
Hal itu akibat molornya pelaksanaan pembangunan jembatan gantung di desa tersebut. “Kemungkinan pelaksanaannya melebihi batas waktu yang sampai tanggal 22 Desember 2019,”jelas Andri salah seorang konsultan pembangunan jembatan ketika dikonfirmasi “MSS” Kamis (05/12) via telepon selulernya.
Menurutnya, dengan sisa waktu yang hanya sekitar dua minggu tersebut pihak pelaksana melakukan masih melakukan aktifitasnya dengan sisa waktu yang ada.
Sementara menurut salah seorang pelaksana pembangunan jematan dukuh, Asep, dana yang ada baru 30 persen untuk pelaksanaan pembangunan jembatan dan pihaknya sekarang sedang mengejar pebangunan untuk menyelesaikan pekerjaannya. “Ini akibat terkendala oleh dana”aku Asep.
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaksanaan jembatan gantung Desa Dukuh diduga asal-asalan. Pasalnya, pelaksanaannya sudah sekitar sebulan lebih akan tetapi masih terihat pemasangan paku beton di lokasi tersebut.
Keterangan yang diperoleh “MSS” Senin (25/11) di lokasi menyebutkan, pelaksanaan proyek jembatan gantung yang menghubungkan antara Dusun Dukuh Hilir Barat dengan Dukuh Hilir Timur Desa Dukuh Kec.Ciasem yang dilaksanakan oleh CV. Bunga Mawar dengan nilai biaya Rp.440.300.000.
Dilokasi tersebut baru hanya dipasang paku beton dengan kondisi sudah dicor, tak ada bahan lain untuk jembatan yang ada di lokasi tersebut. Malahan jangankan pemilik pelaksanan CV tersebut dari petugas pelaksanapun sering tak ada di lokasi. “Pelaksananya Jarang kesini,”jelas salah seorang pekerja di lokasi.
Sementara menurut sejumlah warga di desa tersebut, mereka meminta kepada pelaksana pembangunan jembatan gantung agar mementingkan kualitas pekerjaan jangan sampai asal jadi sehingga kualitasnya kurang bagus. “Apalagi selama ini warga yang biasa melintasi jembatan tersebut bila air sungainya meluap tak bisa melewatinya bahkan jembatan yang selama ini ada dari anyaman bambu kalau tidak diangkat maka akan terbawa oleh arus air sungai,”katanya.(AM)