Bayi Baru Lahir Diketemukan di Pesawahan

Jabar

Ket foto: Kapolsek didampingi Kanit Reskrim saat mengggendong bayi dan rumah Satiri yang dikerumuni warga serta melongok ibu bayi di tempat lain.

SUBANG.(MSS),-Warga di Dusun/Desa Rancadaka RT 08/02 Kec. Pusakanagara dibuat geger menyusul diketemukan bayi lahir berjenis kelamin laki-laki dan masih menempel tali ari-arinya, Kamis (10/5) sekitar pukul 06.30 di sawah milik Yaroh Blok 019 Panenjoan.
Bayi pertamakali diketemukan oleh Miskem (40) saat akan pergi ke sawah dan mendengar suara tangisan bayi, karena penasaran kemudian diceritrakan kepada  Warsini (45) dan diteruskan kepada rumah terdekat yaitu Satiri (25) ibu rumah tangga. Bayi malang itu kemudian dievakuasi ke rumahnya dan memberitahukan kepada Bidan Desa yaitu Sri untuk segera memotong tali ari-rinya.
Anggota Bhabinkamtibmas Bripka Setiawan langsung menuju lokasi dan ternyata benar ada penemuan bayi, untuk kepentingan pemeriksaan bayi itu kemudian diperiksa ke Puskesmas Pusakanagara. Kapolsek Pusakanagara Kompol Syahidin didampingi Kanit Reskrim Ipda Nurudin melihat kondisi bayi.
“Untuk perawatan bayi itu dititipkan di rumah Satiri”  ujar Syahidin sambil menuju rumah rumah Satiri, saat bayi diketemukan di sawah berjarak sekitar 100 meter dari rumah Satiri, “banyak warga yang ingin mengadopsi bayi itu yang penting itu sehat dulu”, tambah Syahidin. Saat bayi itu tiba di rumah Satiri banyak warga yang ingin melihat kondisi bayi dengan berat badan 2.6 kg.
Lalu siapakah ibu bayi itu? dan ternyata diketahui bayi itu berasal dari rahim Sobaroh Bt Kejet (40), asal warga setempat, saat ini ibu bayi berada di teras rumah kosong di Dusun Sukamahi RT 026/07 milik Carida yang tinggal di tetangga dusun.
Menurut Kadus setempat yaitu Wacum (60) saat ditemui di lokasi menyebutkan, “Dahulunya Sobaroh tinggal bersama kedua orangtuanya dan bersebelahan dengan rumah ini sempat menikah dan punya anak satu,  saat anaknya masih kecil kemudian Sobaroh pergi ke luar negeri sebagai TKW dan pulang sudah nampak kelihatan seperti orang stress.
Kedua orangtuanya sudah meninggal dan Sobaroh bercerai dengan suaminya dan sekarang bekas suaminya entah tinggal dimana dan anaknya sudah bekerja di luar negeri, sedangkan rumah tempat tinggalnya sudah dijual. Saat itulah Sobaroh tinggal tak menentu karena mengalami stress.
Bila kondisi Sobaroh sedang kumat suka mengamuk, mungkin karena lapar dan merusak saung yang ada di pesawahan

Perlu perhatian pemerintah
Warga di sekitar tempat tinggal Sobaroh mungkin masih bisa memberi makan dan minum, namun untuk penanganan selanjutnya kondisi ibu bayi harus dibersihkan, dari pakaian yang dipakai masih tampak jelas bercak darah dan perlu perawatan medis bila ini dibiarkan bisa jatuh sakit. (eddy muteh)

Tinggalkan Balasan