Antisipasi Longsor Sululan, Warga dan Pemdes Balonggandu Bangun Jembatan Secara Permanen

Jabar

 

KARAWANG.(MSS),-Tingginya intensitas Curah hujan beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan terjadinya pergeseran tanah (longsor) di lingkungan Perum Bumi Cikampek baru di beberapa titik, seperti dilingkungan Rt 05, Rt 11-12/08 Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari. Hal ini disebabkan drynase yang tak mampu menampung debit air hujan, hingga membuat jembatan  dilokasi tersebut ambruk, dan puluhan meter Tembok Penahan Tanah (TPT) disekitar itu juga roboh.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Desa Balonggandu bersama Warga Perum Cikampek Baru segera membangun jembatan secara permanen. Pasalnya mereka khawatir terjadi lagi hal serupadi lingkungannya, bahkan warga sekitar juga secara bergotong royong berusaha untuk memperbaiki TPT. “Posisi tanah yang bergeser tersebut berhimpitan dengan Sungai Ciherang. Sehingga lokasi tersebut rawan terjadi pergeseran tanah. Untuk mencegah terjadi susulan longsor atau ambruknya tanah maka dibangun jembatan dan penurupan secara permanen,”ujanya Suhana Kepala Desa Balonggandu, Minggu (20/11)

Dikatakannya,setelah dilakukan penurapan dan pembangunan jembatan secara permanen. Diharapkan tidak terjadi lagi pergeseran tanah akibat intensitas curah hujan. “Memang terjadinya longsor ini karena faktor alam, memeng jalan dan jembatan itu berada posisi tanah yang miring karena di pinggir Sungai Ciherang,”ucapnya

 Sementara itu, Kepala Dusun Perum Cikampek Baru, Joko Samudera menyampaikan bukan hanya di jembatan lingkungan RT 05/08 terjadi pergeseran tanah. Di pemakaman umum Perum Cikampek Baru juga terjadi pergeseran tanan sekitar 20 meter. “Ada beberapa titik  terjadi juga pergeseran tanah dilingkungan perumahan.Sebab posisi perbatasan perumahan tersebut berada dekat aliran sungai yakni Sungai Ciherang Balonggandu,”paparnya

Hal senada juga dikatakan Uden Sutisna Ketua RW 08, untuk menghindari terjadinya pergeseran tanah diwilayah pemukiman Perum Cikampek Baru. Diperlukan penurapan sekitar 200 meter disepanjang Sungai Ciherang. “Saya berharap pihak Pemda Karawang harus turun tangan yah, untuk mengatasi terjadinya longsor susulan. Diperlukan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) karena anggarannya bukan sedikit, kalau hanya mengandalkan patungan warga kayaknya ga kejangkau, karena TPT itu sebagai  pembatas wilayah  pemukiman perum. Karena TPT yang harus diperbaiki sepanjang 200 meter ketinggiannya juga cukup lumayan yahsedangkan posisinya bersebelahan dengan Sungai Ciherang Balonggandu,”ungkap Uden.

Untuk sementara biaya pembangunan jembatan dan penurupan yang sedang dikerjakan, biayanya sebagian  dari hasil iuran warga secara sukarela dan bantuan dari Pemerintahan Desa Balonggandu. “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada warga dan pemerintahan desa. Yang telah ikut membantu pembangunan jembatan dan penurapan secara permanen,”pungkasnya.(yos).  

 

 

  

 

 

  

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan