SUBANG.(MSS),-Fenomena kesulitan para petani di Pantura Subang dalam setiap melakukan penanaman padinya selalu membuat mereka mengurut dada. Pasalnya, bukan hanya persoalan membasmi setiap hama akan tetapi juga sarana untuk menyuburkan tanamannya juga demikian.
Seperti yang dialami oleh petani di Dusun Simpang Desa Mandalawangi Kec.Sukasari, mereka terpaksa menggunakan pupuk Urea merk lain setelah pupuk Urea bersubsidi dari pemerintah menghilang di pasaran.
“Kami sudah mencari ke sejumlah kios pupuk termasuk ke Kec.Pamanukan yang ada kios pupuk bersubsidi yang cukup besar, namun ternyata sama saja saya tidak mendapatkan barang tersebut,”ungkap Iyus salah seorang petani asal Dusun tersebut.
Menurutnya, dengan sulitnya untuk mendapatkan pupuk tersebut dirinya bersama petani lainnya beralih ke pupuk jenis lain. Hal itu dilakukan agar tanaman padi bisa terus tumbuh subur meskipun hasil dari pemupukannya tidak sebanding dengan hasil dari pemupukan pupuk yang biasanya dipakai.
Bukan hanya itu saja kesulitan yang dihadapi para petani, mereka juga dihadapkan pada sulitnya air untuk menyirami tanamannya. Seperti yang dialami oleh para petani di Desa Tanjungtiga Kec.Blanakan. Jika air tidak mengalir ke areal tanaman padi mereka maka terpaksa membiarkan lahan areal sawahnya tidak ditanami.
Sementara para petani sudah terlanjur melakukan penanaman sedangkan disaat tanamannya membutuhkan pengairan malah sulit air tersebut datang. “Areal sawah tersebut pengairannya dari sungai Cimacan dan daerah persaahan kami merupakan ujung pengairan dari areal sawah desa yang lainnya,”ungkap Kepala Desa Tanjungtiga, Syukur.
Dengan demikian tambahnya, pihaknya harus selalu memantau dan mendatangi sumber saluran air yang mengairi sawah yang ada di daerahnya.(AM).