KARAWANG.(MSS),- Ketersediaan pupuk untuk kebutuhan petani pada musim tanam gaduh akan terpenuhi, bahkan kebutuhan pupuk untuk musim tanam kedepan dipastikan aman, walau kita ketahui adanya pergeresan musim tanam akibat adanya perubahan curah hujan yang terjadi belakangan ini, hingga memungkinkan adanya percepatan pola tanam dibeberapa daerah.
Hal ini disampaikan Manager Humas PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan dalam acara halal bilhalal dengan Pokja Forum Komudikasi Jurnalis Bersatu ( FK JITU) di gedung Mawar dilingkungan Pupuk Kujang Cikampek.
Menurutnya, pihaknya memastikan ketersediaan pupuk dari gudang produsen hingga di tingkat distributor dan pengecer mampu memenuhi kebutuhan petani lebih dari ketentuan dua minggu kedepan. Hal tersebut dapat terlihat pada total posisi stok akhir Juli 2016 di gudang lini II produsen dan gudang lini III distributor sebanyak 172.939,01 ton atau 978,08% dibandingkan dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi dua minggu kedepan yang hanya sebesar 17.681,55 ton. Sedangkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jawa Barat sampai dengan 31 Juli 2016 sebesar 367.655,70 ton atau 104,38% dibandingkan dengan ketentuan pergub sebesar 352.242 ton.
“Kami menjamin, untuk wilayah kabupaten Karawang, stok pupuk urea di gudang lini III distributor sebesar 3.885,25 ton dengan realisasi penyerapan per 31 Juli 2016 sebesar 3.508 ton atau 85,04% dibanding kebutuhan menurut pergub sebesar 4.125 ton, sedangkan ketentuan stok untuk kebutuhan dua minggu kedepan hanya sebesar 1.765,81 ton atau 220,03 % bila dibandingkan posisi stok yang ada saat ini. dia jga menambahkan bahwa, kujang juga menyiapkan stok pupuk NPK sebanyak 33.516 ton dan pupuk organik sebanyak 7.496 ton’’ terangnya. Kepada sejumlah awak media,Kamis (04/08).
Kedepan tambahnya, tidak ada lagi terdengar adanya keluhan petani yang sulit mendapat pupuk di lapangan, mekanisme penyaluran yang baru mengharuskan distributor tetap menebus meski petani belum menggunakannya, supaya ada kepastian stok. Dengan cara baru itu membuat pengecer maupun distributor punya ‘tabungan’ pupuk untuk keperluan sekitar dua sampai tiga pekan ke depan. Serapan biasanya akan tinggi pada saat musim tanam Oktober-Maret, oleh karena itu perusahaan telah siap ketika permintaan pupuk oleh petani meningkat dari kondisi sekarang.
“Saya pastikan, kedepan tidak akan terdengar lagi adanya keluhan petani terkait sulitnyamendapatkan pupuk, karena sekarang mekanisme penyaluran yang baru mengharuskan distributor tetap menebus meski petani belum menggunakannya, supaya ada kepastian stok di gudang istributor,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, saat ini Pupuk Kujang menambah produksi di sektor non subsidi secara ritel. Tujuannya adalah untuk dapat menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Selain itu, produk ritel dibuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin hari semakin tinggi minat bercocok tanam dengan mengelolanya sendiri (Grow Your Own Food). Dia mencontohkan beberapa produk retail Pupuk Kujang antara lain; Pupuk Jeranti untuk tanaman buah-buahan, Pupuk Bion-Up untuk tanaman Hortikultura, Benih hortus cabai dan tomat, benih pareku, dan masih banyak lagi produk ritel lainnya dengan kemasan yang kecil (± 5 kg). Harapannya dengan adanya produk retail ini, memudahkan para petani “rumahan” atau yang memiliki hobi bercocok tanam dalam menggunakan pupuk dan jumlah yang sedikit.
Dalam kesempatan itu Ketua KTNA Kabupaten Karawang, Enjam Jamsir mengatakan, keberhasilan pertanian harus ditunjang dengan cukupnya pendistrbusian Air, Pupuk yang Cukup dan harga jual tinggi, diamengaku bahwa pihaknya akan terus mendukung program yang dilakukan oleh Pupuk Kujang, karena, tambah dia Pupuk kujang butuh petani dan petani butuh Pupuk Kujang.
“Kujang dan petani saling membutuhkan, karena pupuk yang diprouksi oleh Pupuk Kujang,sudah menjadi kebutuhan utama bagi para petani, apalagi sekarang Kujang menambah produksi di sektor non subsidi secara ritel, yang tujuannya adalah untuk dapat menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Selain itu, produk ritel dibuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang berskala kecil, ini cukup membuktikan bahwa kujang terus mendorong produsi prtanian untuk berbagai ragam kebutuhan”Pungkasnya. (yos).