KARAWANG.(MSS),-Truk Kontainer bernomor Polisi B 9297 UYY bermuatan Semen terperosok ke saluran drynase, di jalan raya Kotabaru. Akibatnya arus lalin padat merayap hingga beberapa kilometer ke arah timur dan barat, pasalnya kendaraan kontainer itu menutup separuh badan jalan.
Kejadian tersebut terjadi sejak pukul 20.00 Minggu (12/02), sejak kejadian hingga berita ini diturunkan kendaraaan yang melintas di jalur tersebut kondisinya padat merayap, namun tidak ada korban jiwa, sementara pengemudi tidak ada di lokasi kejadian.
Menurut keterangan yang dapat dihimpun dari warga sekitar, truk kontainer yang bemuatan semen baru keluar dari Rust area yang berada disamping SPBU, pada saat mau melanjutkan perjalanan, roda bagian belakang truk itu terperosok ke saluran Drynase, hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan, sedangkan posisi kendaraan tersebut separuh dan nya menutupiseparuhbadan jalan raya.
“ Awalnya kendaraan ini mau melanjutkan perjalanan setelah parkir di Rust Area disamping SPBU, namun entah kenapa roda bagian belakangnya terperosok kealuran Drynase, jadi sejak kejadian pukul 20 .00 minggu sore, arus lalin kondisinya padat merayap akibat penyempitan jalan oleh badan truk kontainer, yah sampai sekarang siang situasi arus lalin ya begini, bahkan mengular hingga beberapa kilometer kearah Cikalong dan Cikampek”Terang Makmur warga setempat.
Atas kejadian ini, dikeluhkan para supir Angkutan Perkotaan (Angkot) dan angkutan orang lainnya, pasalnya mereka dikejar setoran, sedangkan situasi arus lalin padat merayap, selain akibat adanya kendaraan yang menutup separuhbadan jalan raya ini, juga kurangnya kesadaran para pengemudi untuk budaya antri menjadi salah satu penyebab kemacetan arus lalin, padahal jalan sudah satu arah, namun kendraan dari arah timur juga masuk ke jalur arah berlawanan.
“Kalau saja para pengemudi sadar untuk budaya antri, mingkin kemacetan tidak separah ini yah, ya ini akibat pengemudi menggunakan jalurdari arah berlawanan, akibatnya arus lain macet disemua jalur. Wah kalu begini target setoran bisa tidak terpenuhi, mungkin buat kebutuhan keluarga juga akan minim.” Ujar Suwanda(36) salah seorang supir angkot yang beroperasi dari Cikampek – Cilamaya.(Yos)