KARAWANG.(MSS),-Korban akibat dugaan keracunan yang dialami warga Desa Telarsari Kecamatan Jatisari dihari kedua terus bertambah, hal itu terjadi diduga setelah mengkonsumsi makanan yang disajikan oleh warga yang mengadakan acara syukuran anak.
Pada hari pertama korban tercatat 59 orang pada hari senin (1/8) pukul 16.00, Kini jumlah korban terus bertambah hingga 81 orang pada Pukul 14.00, terjadinya dugaan keracunan secara massal ini termasuk katagori Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi warga Kabupaten Karawang.
Menurut H.Maman Darwis salah seorang Tim Medis dari Puskesmas Pacing Kecamatan Jatisari yang menangani pasien korban dugaan keracunan mengatakan bahwa. jumlah korban kini terus bertambah dan berdatangan ke Puskesmas Jatisari.
“Untuk sementara dihari kedua ini, korban yang diduga keracunan.tercatat hingga pukul 02:00 dini hari sampai 77 korban. Kemudian sekitar pukul 08:00 WIB pagi bertambah lagi korban 4 orang ,3 orang dewasa Dasim(41),Ella (11) dan Ridwan (15) sementara 1 orang anak balita bernama Sandra(3) masih balita, hingga total mencapai 81 korban” ungkapnya.Senin (01/08).
Dikatakan,meskipun jumlah korban bertambah namun korban yang dirawat kini berangsur pulih. Dengan perawatan secara intensif dari Tim Medis baik dari Puskesmas Pacing maupun Puskesmas Jatisari siaga penuh. Untuk menangani penderita keracunan massal. Dia juga menjelaskan korban yang dirawat di Puskesmas Jatisari 40 orang, di RS.Puriasih Jatisari 9 orang, RS.Titian Bunda 9 orang dan RS.Sarawasti 2 orang. Sedangkan 21 orang dalam rawat jalan tim medis gabungan di Puskesmas Jatisari. Dari totoal korban dugaan keracunan mencapai 81 orang.
“Kami tim medis gabungan dari 2 puskesmas yang ada di kecamatan Jatisari. Terus menangani para korban secara medis. Kini Alhamdulilah perkembangan para korban mulai membaik.Dan sekali lagi hasil labolatorium belum dapat disampaikan masih dalam penelitian,”paparnya.
Ditempat yang sama, Hj Een Nuraini Kepala Puskesmas Jatisari mengaku bahwa, pihaknya mendapat bantuan pinjaman Pelbet dari PMI Karawang sebanyak 26 unit, pasalnya pasilitas yang ada tidak mencukupi kebutuhan untuk pasien berbaring , hingga sebelumnya korban harus tergeletak di lantai dengan menggunakan alas tikar seadanya yang dibawa keluarga masing –masing pasien. Namun demikian penanganan medis terus dilakukan.
“Setelah berkordinasi dengan pihakPMI Karawang, kami mendapat pinjaman Pelbet sebanyak 26 unit, Alhamdulillah setelah mendapat pinjaman pelbet itu, pasien tidak lagi bergeletakan dilantai, namun demikian untukmelakukan pelayanan medis terus kami lakukan, nah kalu soal kemungkinan bertambah atau tidak, kami tidak bisa memprediksi yah, tapi mudah-mudahan tiak bertambah lagi, bahkan korban yang ada juga segera lekas sembuh.(yos).