Ket Foto:Kabid Dikmenti dan Kpsek SMPN 1 Sukasari
SUBANG.(MSS),-Bila SMPN I Sukasari Filial tidak ada perkembangan dan prospeknya kurang maka lebih baik ditarik saja ke SMP induk.Halitu ditegaskan Kabid Dikmenjur Dinas Pendidikan Kab.Subang, Drs. Mas Indra Subhan Msi kepada “MSS” Sabtu (1911) ketika dikonfirmasi terkait Keberadaan SMPN I Sukasari Filial.
Menurutnya, selain sudah lama berjalan dan tidak ada perkembangan khususnya masalah jumlah siswa maka lebih baik ditarik saja. “Kedepan lihat perkembangan,kalau siswanya terus saja berkurang maka lebih baik ditarik,”jelasnya.
Malahan tambahnya,pihaknya memerintahkan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN I Sukasari, Drs. Sulatriyana SH.MM.Pd agar melakukan musyawarah dengan pihak orang tua wali murid, Kepala Desa (Kades) setempat dan pihak Komite Sekolah untuk membahas masalah tersebut..
Seperti diketahui, adanya perdebatan antara Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN I Sukasari, Drs. Sulatriyana SH.MM.Pd dengan Pelaksana Harian (Plh), Tahyub, Spd. Terkait sekolah filial tersebut. Semula Kabid Dikmenjur Dinas Pendidikan Kab.Subang, Drs. Mas Indra Subhan Msi agar dimonitor terlebih dahulu.
Keberadaan SMPN I Sukasari Filial yang berada di Desa Sukamaju Kec.Sukasari keberadaannya kini sempat menjadi perdebatan antara Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN I Sukasari, Drs. Sulatriyana SH.MM.pd dengan Plh SMPN I Filial, Tahyub, Spd, keduanya sama-sama mendapat petunjuk dari Kabid Dikmenjur Dinas Pendidikan Kab.Subang.
Keberadaan SMPN I Filial Sukasari yang berdiri sejak sekitar tahun 2008 hingga sekarang, kini keberadaannya menjadi perdebatan apakah para siswa sekolah tersebut ditarik ke induk yakni SMAN I Sukasari ataukan diteruskan.
Sedangkan siswa di sekolah itu kelas VII jumlahnya 12 siswa, kelas VIII 10 siswa dan kelas IX jumlahnya 43 siswa, jumlah siswa inilah yang menjadi salah satu alasan menjadi perdebatan antara Kpsek dan Plh.
Menurut Kepsek SMPN I Sukasari, Drs. Sulatriyana SH.MM.Pd, berdasarkan arahan dari Kabid Dikmenjur, Drs.Indra Subhan, sekolah Filial dengan adanya kondisi jumlah siswa maka bila ditarik ke sekolah induk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) akan lebih kondusif.
Dengan adanya petunjuk tersebut maka pihaknya menyatakan setuju. Pasalnya, selain daya dukung SMPN I Filial tersebut hanya satu SD, selain itu proses KBM kurang kondusif apalagi gedung masih menumpang di SD Warnasari termasuk juga tenaga pengajarnya. “Tenaga pengajarnya guru GTT jumlahnya 6 orang kemudian dua orang guru SD dan empat orang guru SMPN I Sukasari, dan masing-masing guru rata-rata memegang 2-3 bidang study,”jelasnya.
Sementara Plh SMPN I Sukasari filial, tahyub,Spd. Juga mengungkapkan alasan yang sama, dirinya juga melaksanakan arahan yang sama dari Kabid Dikmenjur agar SMPN I Sukasari Filial agar terus dimonitor, kalaupun harus ditarik maka perlu adanya proses terlebih dahulu. “Tidak apa-apa kalau memang harus ditarik ke induk tetapi minimal tahun depan (penerimaan murid baru-red).(AM)