KARAWANG.(MSS),-Dengan pola tanam konvensional yang biasa digunakan petani, selain hasilnya tidak optimal kesuburan tanahpun terancam rusak, bahkan penggunaan pupuk urea yang berlebihan dapat menyebabkan kelangkaan pupuk, karena pemakian melebihi kebutuhan alokasi pupuk di daerah tersebut. Sistem pemupukan sawah sangat menentukan hasil panen yang diperoleh, saat ini masih banyak petani yang belum memakai sistem pemupukan berimbang yang dianjurkan.
Hal itu disampaikan Infokom PT Pupuk Kujang Indra Gunawan yang akrab disapa Igun, PT Pupuk Kujang turut berperan serta dalam mensosialisasikan pentingnya pemupukan berimbang guna meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani. “Baru-baru ini di Kabupaten Karawang telah dilakukan demontrasi plot (demplot) pemupukan berimbang dengan menggunakan produk PT Pupuk Kujang di Desa Ciwulan Kecamatan Telagasari dan Desa Cipta Karya Kecamatan Tegal Waru dengan hasil yang menggembirakan,” ujar Indra.
Menurut Igun, pihaknya menyarankan kepada petani menggunakan sistem pemupukan berimbang dengan perbandingan 5:3:2, dia mencontohkan penggunaan 500 kg pupuk Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska dan 200 kg pupuk Urea per hektar sawah. Pemupukan berimbang tersebut telah dibuktikan nyata hasilnya pada demplot-demplot yang dilakukan PT Pupuk Kujang di beberapa Kabupaten di Jawa Barat.
“Panen demplot pada tanggal 7 November 2016, di Desa Ciwulan, Kec. Telagasari. diatas lahan seluas 1 hektar milik ketua Gapoktan Ciwulan H.Maman, diperoleh hasil panen ubinan sebesar 11 ton/hektar, biasanya hanya menghasilkan 6-7 ton/hertar. Begitu juga hasil panen demplot pemupukan berimbang di Desa Cipta Karya, Kecamatan Tegal waru, pada tanggal 11 November 2016 yang lalu menghasilkan 11,6 ton/hektar, meningkat rata-rata 4 ton/hektar dengan menggunakan NPK Phonska, Petroganik dan urea produk PT Pupuk Kujang Cikampek. Untuk memperoleh hasil yang berkualitas sawah demplot tersebut menggunakan benih padi “Pareku” dan peningkat unsur hara tanaman“Bion-Up” produksi PT Pupuk Kujang.”ungkapnya.
Dalam kesempatan itu H. Maman Ketua Gapoktan Ciwulan mengatakan, benih padi Pareku dan Bion Up produksi Pupuk Kujang, sudah teruji, terbukti pada Demplot ini. hasilnya cukup menggembirakan, menurutnya hasilnya mencapai 11,6 ton/hektar. “Benih padi pareku kujang, menghasilkan banyak anakan padi, panen kali ini produktivitasnya meningkat pesat dari sebelumnya yang hanya menghasilkan 5-6 ton/ha” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Agus selaku kepala Desa Cipta Karya yang juga sebagai Ketua Gapoktan Cipta Karya, dengan adanya demplot di Desa Cipta Karya harapannya dapat menambah hasil panen dan membantu perekonomian para petani disekitarnya. “Terima Kasih kepada Pupuk Kujang atas program demplot ini, saya selaku perwakilan desa berharap petani lainnya dapat memanfaatkan produk pupuk kujang untuk meningkatkan produktivitas tanamannya menggunakan pemupukan berimbang 5:3:2” pungkas Agus.(yos).