Ket Foto: Salah seorang pengendara motor mgnhindari jalan berlubang dan perbaikan jalan berupa penambalan yang sedang dikerjakan.
SUBANG.(MSS),-Sepertinya jala raya pantura subang tidak pernah selesai untuk melakukan perbaikan jalan yang sering mengalami kerusakan. Pasalnya, meskipun sudah dilakukan perbaikan akan tetapi dalam jangka waktu paling lama satu tahun sudah menhgalami kerusakan kembali.
Berdasarkan pantauan “MSS” Senin (7/11) menyebutkan, jalan raya pantura Subang dari mulai Kecamatan Patokbeusi hingga ke Kecamatan Pamanukan kondisinya kini berlubang, badan jalan yang dari arah Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya. Kerusakan yang terjadi hampir disepanjang jalan tersebut dan kondisinya sudah dipenuhi dengan lubang hingga kedalaman sekira tujuh cm dan lebar hingga 15 cm.
Sedangka badan jalan yang sebelumnya mengalami kerusakan tersebut sempat oleh pihak PU Bina Marga Pusat sudah dilakukan perbaikan berupa penambalan, tetapi baru beberapa minggu sudah rusak kembali. Apalagi bila terus diguyur hujan pada waktu satu minggu sudah kembai rusak.
Salah seorang pengendara, Karman mengungkapkan, badan jalan yang sebelumnya mengalami kerusakan belum lama dilakukan penambalan, namun sudah rusak kembali. Ironisnya jalan yang dipenuhi dengan lubang tersebut merupakan jalan yang baru kemarin diperbaiki. “Jalan yang rusak dan berlubang yang sebelumnya diperbaiki dengan cara ditambal, tapi ternyata sekarang sudah rusak lagi”katanya.
Hal sama juga dikatakan pengendara lainnya, Ali, bagi pengguna kendaraan yang belum hapal dengan kondisi jalan pantura Subang maka ban kendaraan akan terjebak dalam lubang, karena hampir di sepanjang jalan dipenuhi dengan lubang. Paling mengerikan bila malam hari yang memang pandangan tidak terlalu jelasbuat para pengendara. Apalagi bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua bahaya akan selalu mengancam di sepanjang jalan tersebut.
“Pokoknya kalau lewat jalan pantura Subang harus hati-hati dan jangan mengikuti kendaraan yang berada di depannya,karena kendaraan bisa terjebak kedalam lubang, apalagi kondisi jala sekarang hampir disetiap titik mengalai kerusakan,”jelasnya.
Malahan pekerjaan perbaikan itu oleh sejumlah pengguna kendaraan dan warga setempat sempat diperkirkan tidak akan bertahan lama. Pasalnya, kualitas aspal untuk memperbaiki badan jalan yang sudah berlubang akan rusak kembali. “Biasanya yang sudah-sudah kerusakan jalan yang mendapat perbaikan dengan cara ditambal akan cepat rusak lagi, apalagi bila setiap hari diguyur hujan membuat aspalnya kembali terkelupas dan menambah lebar bagian yang rusak”kata warga setempat.
Korban Berjatuhan
Kerusakan jalan bukan hanya membuat para pengguna kendaraan dibuat tidak nyaman, akan tetapi juga kalau tidak hati-hati maka bahaya selalu mengintai. Bahkan sudah banyak korban berjatuhan baik pengguna kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat yang melewati jalur jalan pantura tersebut.
Seperti yang dialami salah seorang korban dengan menggunakan roda dua, Mu’idi (35) warga Kampung Cihaok Desa Bojong Keding Kecamatan Tambakdahan Kab.Subang ketika mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro bernomor polisi T 5446 WC dari arah Jakarta-Cirebon tepatnya di Kampung Mulyasari Desa Rancajaya Kecamatan Patokbeusi, Minggu (30/10) sekitar pukul 02.30. Peristiwa tersebut berawal ketika korban melaju dengan kecepatan tinggi tanpa diduga ada jalan berlubang di depannya dan menabraknya hingga oleng dan terjatuh hingga ia tewas.(AM)