Warga Kotabaru Minta Pembuangan Sampah Akhir Dipindahkan

Pemerintahan

 

KARAWANG.(MSS),-Bau menyengat akibat sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang, terus dikeluhkan warga Kotabaru, bahkan kini mereka meminta agar TPA dipindahkan ke daerah yang tidak memiliki lahan produktif dan jauh dari permukiman warga.

“Semakin banyaknya tumpukan sampah, baunya semakin menyengat, para petani yang lahannya berbatasan dengan TPA Jalupang juga selalu mengeluh, akibat kesehariannnya dicekoki bau yang menyengat,” ujar Ahmad Jamaludin (25), warga Pangulah Baru, Senin (3/10).

Dia mengaku merasa aneh dengan kebijakan pemerintah yang menempatkan tempat pembuangan akhir untuk sampah yang ada di Karawang adalah di lahan teknis dan tidak jauh dari permukiman warga. Dia merasa sanksi bagaimana proses kajian yang dilakukan oleh pemerintah atas pembangunan TPA Jalupang sejak awal. Bahkan setelah hadirnya TPA Jalupang, tidak memberikan dampak positif untuk warga sekitar.

“Yang jelas, warga Kotabaru banyak yang dirugikan. Terutama baunya dan limbahnya yang mencemari air di areal pesawahan,” ujarnya.

Hal senada juga di sampaikan Yarhadi SH.Tokoh masyarakat Kotabaru, Dia juga mengeluhkan keberadaan TPA Jalupang. Ia menegaskan pembangunan TPA Jalupang sangat bertentangan dengan perundang-undangan yang mengatur tentang lahan teknis berkelanjutan tidak boleh dialih fungsikan. “Yang melakukan alih fungsinya pemerintah. Bagaimana warganya mau mengikuti aturan yang ada,” tegasnya.

Dia juga megaku sudah cukup lama melakukan pemantauan terhadap kondisi TPA Jalupang. Dari tahun ketahun luas lahan untuk TPA ternyata terus bertambah. Bahkan para petani yang memiliki lahan sawah disekitar TPA juga terpaksa menjual sawahnya, karena hasilnya tidak baik. 

“Pemilik sawah yang areanya kena limbah TPA terus, hasil produksinya selalu rendah, makanya tidak ada pilihan saat ada tawaran pembebasan lahan pasti langsung diberikan,” paparnya. 

Dia menyampaikan, kesalahan yang dilakukan oleh pemrintah itu merupakan kesalahan yang sangat besar. Dan harus diperbaiki oleh kepala daerah yang saat ini tengah menjabat. Warga menghendaki TPA Jalupang dipindahkan kedaerah yang jauh dari permukiman penduduk dan tidak diatas lahan teknis. “Kami ingin TPA dipindahkan. Karena sangat menggangu. Harusnya pindah kelahan yang jauh dari permukiman dan lahan mati atau bukan lahan teknis,” pintanya.

Sementara Kepala Desa Wancimekar, Alih Miharja, baru-baru ini menyampaikan, kehadiran TPA Jalupang bagi warga Wancimekar termasuk bagi pemerintahan Desa Wancimekar tidak memberikan dampak positif apa-apa.”Tidak ada konvensasi apapun. Tidak memberikan efek positif bagi warga,” ujarnya singkat. (yos).

 

Tinggalkan Balasan